Sabtu, 29 Maret 2014

HIDUP ADALAH ANUGERAH


Di Italia, ada seorang gadis buta yang sangat  membenci dirinya sendiri, karena kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang, kecuali kekasihnya. Kekasihnya selalu ada di sampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Dia berkata akan menikahi gadisnya itu kalau gadisnya itu sudah bisa melihat dunia.
Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepadanya. Setelah melakukan pencangkokan mata, akhirnya dia bisa melihat semua hal, termasuk kekasihnya.

Rabu, 26 Maret 2014

Penjual Tempe




Alkisah, ada seorang ibu setengah baya yang sehari-harinya berjualan tempe buatan sendiri di desanya. Suatu hari, seperti biasanya, pada saat ia akan pergi ke pasar untuk menjual tempe. Ternyata pagi itu, tempe yang terbuat dari kacang kedelai masih setengah jadi.
Ibu ini sangat sedih hatinya. Sebab, jika tempe tersebut tidak jadi, berarti ia tidak akan mendapatkan uang karena tempe yang belum jadi tentunya tidak laku dijual. Padahal, satu-satunya mata pencaharian ibu hanyalah dari menjual tempe.

SEORANG ANAK DAN BAJU BARU






Konon, ada seorang anak yang memperoleh sebuah baju baru dari ayahnya.baju yang sangat mahal,berwarna putih bersih,dan sangat indah.baju tersebut dibelikan untuk di kenakan disebuah pesta yang akan diadakan esok harinya.dengan sangat gembira , anak itu segera mengenakan baju tersebut lalu pergi untuk menunjukkan baju barunya kepada teman-teman nya.Dengan bangga,iya memamerkan baju tersebut.Ia lalu pergi bermain bersama dengan teman-temannya.Ia lupa bahwa ia masih mengenakan baju baru pemberian ayahnya.
Setelah puas bermain, ia baru sadar bahwa baju yang di kenakanya sangat kotor. Ia dengan segera pulang dan mencuci baju tersebut. Dikeringkan dengan cepat sebelum Ayahnya tahu. Akan tetapi,setelah baju kering,ia mendapti ada sobekan kecil pada baju itu. Anak itu lalu mengambil sebuah jarum dan benang putih untuk menjahit sobekan tersebut. Beberapa kali tangannya tertusuk jarum.Tetapi pada akhirnya, ia berhasil menjahit sobekan itu walau tidak rapi.
Ayahnya tahu dan diam-diam mengintip apa yang dikerjakan anaknya. Setelah anak itu selesai menjahit, ayahnya menghampirinya dan berkata,’’Anakku tanganmu tidak apa-apa? Mari kemari ayah obati. Mengenai baju, ayah akan belikan yang baru besok pagi.’’
Anak itu segera memeluk ayahnya dan menangis. Ia menyesal tidak mau mengakui kesalahannya, dan ia sekarang tahu bahwa ayahnya sangat mengasihi.
Begitu pula dengan kita. Kita sering lupa akan ‘’Baju Kehidupan’’yang sangat indah yang Tuhan berikan kepada kita. Kita sering menyia-nyiakannya. Setelah kita terjerembab dalam sebuah masalah yang besar, baru kita menyadari bahwa kita salah. Tuhan tahu semua perkara. Ia tidak pernah membiarkan kita terluka. Dia pun sedih melihat beban hidup kita, Akan tetapi, Dia ingin agar kita dapat belajar menghargai anugerah-Nya, dan Dia ingin kita tahu  bahwa Dia sangat mengasihi kita, tak peduli kesalahan apa yang telah kita lakukan.

Jumat, 21 Maret 2014

Kekuatan Sebuah Keyakinan

Memeras jeruk
Kekuatan Sebuah Keyakinan

Pasar Malam dibuka di sebuah kota. Penduduk menyambutnya dengan gembira. Berbagai macam permainan, stand makanan dan pertunjukan diadakan. Salah satu yang paling istimewa adalah atraksi manusia kuat.
Setiap malam, begitu banyak orang menyaksikan unjuk kekuatan otot manusia kuat ini. Manusia kuat ini mampu melengkungkan baja tebal hanya dengan tangan telanjang. Tinjunya dapat menghancurkan batu bata tebal hingga berkeping-keping. Ia mengalahkan semua pria di kota dalam lomba panco. Namun, setiap kali menutup pertunjukannya ia hanya memeras sebuah jeruk dengan genggamannya. Ia memeras jeruk tersebut hingga tetes terakhir. “Hingga tetes terakhir,” pikirnya.

Hukum Semesta

Suatu hari, ada seorang pemuda berlibur ke rumah neneknya di desa. Saat tiba di sana, setelah melepas rindu dan beristirahat sejenak, neneknya menghidangkan sepiring irisan buah mangga yang menggiurkan warna dan aromanya.
“Wah, mangganya harum dan manis sekali, Nek. Sedang musim ya? Saya sudah lama sekali tidak menjenguk nenek, sehingga tidak tahu kalau nenek menanam pohon mangga yang berbuah lebat dan seenak ini rasanya,” ujar si pemuda sambil terus malahap mangga itu.

Popular Posts