Di dalam cahaya-Mu aku belajar mencintai. Di dalam
keindahan-Mu aku belajar menulis puisi. Kau senantiasa menari di dalam hatiku,
meski tak seorang pun melihat-Mu, dan terkadang aku pun ikut menari bersama-Mu.
Dan “ Penglihatan Agung” inilah yang menjadi inti dari seniku.
Demi Allah, ketika kau melihat Jatidirimu sebagai Yang
Maha Indah, maka kau pun akan menyembah dirimu sendiri.
Di mana saja kau berada, apa pun keadaanmu, cobalah
selalu menjadi seorang pecinta yang senantiasa dimabuk oleh kasih-Nya. Sekali
kau dikuasai oleh kasih-Nya, maka kau akan hidup menjadi seorang pecinta yang
hidup bagaikan dalam pusara. Dan kau akan tetap hidup hingga hari kebangkitan
itu tiba, lantas kau pun akan dibawa ke dalam surga dan hidup kekal selamanya.
Namun, jika kau belum menjadi seorang pecinta, maka pada hari pembalasan
seluruh pahalamu tidak akan dihitung.
Diamlah! Cinta adalah sebutir permata yang tak bisa
kaulem
Di gurun pasir tanpa batas, aku kehilangan jiwaku, dan
menemukan bunparkan sembarangan seperti sebutir batu.ga mawar ini.
“Datang dengan tangan kosong ke rumah teman-teman,
bagai pergi ke kilang tepung tanpa membawa gandum”
“Dalam perjalanan itu tak ada lorong sempit yang lebih
sulit dari ini, beruntunglah orang yang tak membawa kedengkian sebagai teman”
“Dengan cinta, yang pahit menjadi manis, dengan cinta,
tembaga menjadi emas, dengan cinta sampah menjadi jernih, dengan cinta yang
mati menjadi hidup, dengan cinta yang raja menjadi budak. Dari ilmu cinta dapat
tumbuh. Pernahkah kebodohan menempatkan rang di atas tahta begini?”
“Dunia hanyalah seperti cermin yang memantulkan
kesempurnaan Cinta Tuhan. Wahai kawan! Mungkinkah ada sesuatu yang lebih besar
dari keseluruhan?”
“Dulu dia mengusirku, sebelum belas kasih pun urun ke
hatinya dan memanggil. Cinta telah memandangku dengan ramah pula”
“Dunia manusia adalah batin yang memiliki kemegahan.
Karena itu duhai sahabat, mungkinkah engkau menjadi bijak, sementara yang
relatif terus saja kau jadikan pujaan?”
“Dalam cinta segalanya berubah rupa. Orang Amerika
berubah menjadi orang Turki”
Hakikat Yang Maha Pengasih hadir secara langsung
laksana sinar matahari yang menerangi bumi. Namun, kasih-Nya tidaklah berasal
dari berbagai bentuk yang ada di bumi. Kasih-Nya melampaui setiap bentuk yang
ada di bumi, sebab bumi ini dan segala isinya tercipta sebagai perwujudan dari
kasih-Nya.
Hari ini, seperti hari lainnya, kita terjaga dengan
perasaan hampa dan ketakutan. Namun, janganlah tergesa melarikan diri dari
kenyataan pahit ini dengan pergi berdoa atau membaca kitab suci. Lepaskan semua
tindakan mekanis yang berasal ketaksadaran diri. Biarkan keindahan Sang Kekasih
menjelma dalam setiap tindakan kita. Ada beratus jalan untuk berlutut dan
bersujud kepada-Nya.
Hati manusia selalu terbuka dan dapat menerima
segalanya: semua yang baik dan buruk menjadi bagian dari Sufi.
Hidup/jiwa seperti cermin bening; tubuh adalah debu di
atasnya. Kecantikan kita tidak terasa, karena kita berada di bawah debu.
Hidup adalah perjalanan yang mengakibatkan keterpisahan
demi kemanunggalan.
Ikat dua burung bersama. Mereka tidak akan dapat
terbang, kendati mereka tahu memiliki empat sayap.
Ingatlah bahwa Nabi Muhammad pernah berkata: “Satu
penglihatan tentang-Nya adalah suatu berkah yang tak terhingga.” Setiap daun
dari suatu pohon membawa suatu firman dari dunia yang tak terlihat. Lihatlah,
tiap-tiap daun yang jatuh ke tanah sebagai suatu berkah dari-Nya. Segala
sesuatu di alam ini senantiasa menari dalam harmoni, bernyanyi tanpa lidah, dan
mendengar tanpa telinga, ya, semua itu adalah berkah yang tak terhingga
dari-Nya.
Isi aku dengan anggur dari sunyi-Mu, biarkan anggur itu
merendam pori-poriku, hingga Keindahan dari Yang Maha Agung akan terungkap
bagiku. Inilah arti berkah bagiku!
”Iri hati membuat aku berkata,”Aku masih rendah untuk
menghadapi si polan dan si polan, dan nasibnya yang baik menambah diriku yang
serba kurang” Memang iri hati adalah suatu cacat, lebih dari apapun”
Juallah kepandaianmu dan belilah kebingunganmu.
Jika kau dapat bertemu dengan Jatidirimu meski hanya
sekali, maka rahasia dari segala rahasia akan terbuka bagimu. Wajah dari Yang
Maha Tersembunyi, yang ada di luar alam semesta ini, akan nampak pada cermin
persepsimu.
Jatidiri kita adalah Cahaya. Cinta-Ilahi adalah
Matahari-Keagungan. Sinar-Nya adalah firman. Dan mahluk adalah
bayang-bayang-Nya.
Jika kau berputar mengelilingi matahari, maka kau pun
akan menjadi matahari. Jika kau berputar mengelilingi seorang Guru, maka kau
pun akan bersatu dengan-Nya. Kau akan menjadi sebutir permata, jika kau menari
mengelilingi-Ku. Dan kau akan berkelip seperti emas, jika kau menari
mengelilingi-Nya.
Jika kau ingin melihat wajah-Nya, maka tengoklah pada
wajah sahabatmu tercinta.
Jika kau mendefinisikan dan membatasi “Aku” dengan
berbagai konsepmu, maka kau akan kelaparan dengan dirimu sendiri. Lalu “Aku”
pun akan jatuh ke dalam suatu kotak yang terbuat dari kata-kata, dan kotak itu
adalah peti mayatmu sendiri.
“Jika sepuluh lampu ada di satu tempat berbeda bentuk
satu sama lain, namun kita tak dapat membedakan itu dari sinar yang mana bila
memusatkan pada satu cahaya. Dalam dunia rohani tak ada perbedaan, tak ada
pribadi-pribadi yang muncul. Yang terindah adalah keserasian Sahabat dengan
sahabat-Nya. Berpeganglah kuat-kuat pada rohani. Tolonglah si keras kepala ini
yang terpecah-belah sendiri, yang mungkin terdapat persatuan di bawahnya,
seperti harta terpendam”
“Janganlah gunakan pedang kayu dalam perang. Pergilah,
cari yang dari baja, kemudian majulah dengan gembira. Pedang hakikat adalah
pelindung seorang wali Tuhan, saatmu bersama dia sungguh berguna seperti piala
kehidupan itu sendiri. Semua orang arif berkata sama, orang yang mengenal Tuhan
adalah rahmat Tuhan kepada hamba -hamba Nya” menjadi sehat. Dia menghancurkan
harta berharga dan dengan harta itu dapat membangun lebih baik dari sebelumnya”
“Jika hati tidak ada, bagaimana badan dapat bicara?
Jika hati tidak mencari, bagaimana dapat mencari”
“Jangan tanya apa agamaku. aku bukan yahudi. bukan
zoroaster. bukan pula islam. karena aku tahu, begitu suatu nama kusebut, kau
akan memberikan arti yang lain daripada makna yang hidup di hatiku”
“Jika hatimu menjadi kuburan rahasia, hasrat hatimu
akan diperoleh lebih cepat. Nabi berkata, bahwa barang siapa dapat menjaga
rahasia dalam lubuk hatinya dia akan segera mencapai hasrat yang ditujunya.
Jika benih-benih ditanam di dalam tanah, segala rahasia batin akan menjadi
taman yang subur”
“Jalan kehidupan rohani membuat badan remuk dan
kemudian memulihkannya menjadi sehat. Dia menghancurkan harta berharga dab
dengan harta itu dapat membangun lebih baik dari sebelumnya”
“Jika sepuluh lampu ada di satu tempat berbeda bentuk
satu sama lain, namun kita tak dapat membedakan itu dari sinar yang mana bila
memusatkan pada satu cahaya. Dalam dunia rohani tak ada perbedaan, tak ada
pribadi-pribadi yang muncul. Yang terindah adalah keserasian Sahabat dengan
sahabat-Nya. Berpeganglah kuat-kuat pada rohani. Tolonglah si keras kepala ini
yang terpecah-belah sendiri, yang mungkin terdapat persatuan di bawahnya,
seperti harta terpendam”
“Janganlah gunakan pedang kayu dalam perang. Pergilah,
cari yang dari baja, kemudian majulah dengan gembira. Pedang hakikat adalah
pelindung seorang wali Tuhan, saatmu bersama dia sungguh berguna seperti piala
kehidupan itu sendiri. Semua orang arif berkata sama, orang yang mengenal Tuhan
adalah rahmat Tuhan kepada hamba -hamba Nya”
“Jika dua orang sampai bersentuhan satu sama lain, tak
dapat diragukan, mereka mempunyai persamaan. Bagaimana burung akan terbang
kalau tidak dengan sempurna?”
“Jika kita menggali lubang untuk menjerumuskan orang ke
dalamnya, kita sendiri yang akan terjerumus ke dalamnya. Jangan menganyam
sendiri kepompong ulat sutera dan jangan menggali lubang itu terlalu dalam.
Janganlah mengira si lemah tak punya pelindung dan ucapkan kata-kata dari
Quran, “kapankah pertolongan dari Allah akan datang”
“Jadilah kekasih bagi dirimu sendiri! Lampaui dua
dunia. Dan tinggalah di kediaman sendiri! Pergi, jangan mabuk dengan anggur dan
kecongkakan – kecongkakan itu! Lihatlah kilauan wajah itu dan sadarlah akan
dirimu sendiri”
0 komentar:
Posting Komentar