Sabtu, 30 November 2013

Menabur dan Menuai Kebajikan


Penemu Penisilin

Pada suatu hari, seorang pemuda sedang berjalan di tengah hutan. Tiba-tiba, ia mendengar jeritan minta tolong. Ternyata, ia melihat seorang pemuda sebaya sedang bergumul dengan lumpur yang mengambang. Semakin bergerak malah semakin dalam ia terperosok. Pemuda yang pertama tadi sekuat tenaga memberikan pertolongannya. Dengan susah payah, pemuda yang terperosok itu dapat diselamatkan. Pemuda yang pertama tadi memapah pemuda yang terperosok itu pulang ke rumahnya.

Ternyata, si pemuda yang terperosok ini adalah anak orang kaya. Rumahnya sangat bagus, besar dan mewah luar biasa. Ayah pemuda ini sangat berterima kasih atas pertolongan yang diberikan kepada anaknya dan hendak memberikan uang. Tetapi, pemuda pertama tadi menolak pemberian tersebut. Ia berkata bahwa sudah selayaknya sesama manusia menolong orang lain yang sedang dalam kesusahan. Sejak kejadian ini, mereka menjalin persahabatan.
Si pemuda pertama adalah orang yang miskin, sedangkan pemuda yang kedua adalah anak seorang bangsawan kaya raya. Si pemuda miskin mempunyai cita-cita menjadi seorang dokter, namun ia tidak memiliki biaya untuk kuliah. Kemudian, ada seorang yang murah hati yang mau memberikan beasiswa untuknya sampai akhirnya meraih gelar dokter. Orang ini tak lain adalah ayah pemuda yang ditolongnya tadi.
Tahukah Anda nama pemuda miskin yang akhirnya menjadi dokter ini? Namanya Alexander Fleming, Yang kemudian menemukan penisilin. Sementara si pemuda bangsawan masuk dinas militer. Dalam suatu tugas ke medan perang, ia terluka parah sehingga menyebabkan demam yang sangat tinggi karena infeksi. Pada waktu itu, belum ada obat untuk infeksi semacam itu. Para dokter yang mendengar tentang penisilin penemuan dr. Fleming, langsung meminta obat tersebut lalu menyuntikan pada pemuda tadi. Apa yang terjadi kemudian? Secara berangsur-angsur, demam akibat infeksi itu reda dan si pemuda itu akhirnya sembuh!
Perdana Menteri InggrisTahukah Anda siapa nama pemuda itu? Namanya adalah Winston Churchill, Perdana Menteri Inggris yang termasyur itu.





Adam Smith mengatakan, "Jika Anda membuat seseorang bahagia hari ini, Anda juga membuat dia berbahagia dua puluh tahun lagi, saat mengenang peristiwa itu."

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts