Rabu, 15 Januari 2014

Manfaat Warna Hijau

Dalam Al-Qur'an ditemukan betapa banyal lafaz al -ahdar (warna hijau). Kondisi yang ditemukan oleh penghuni surga dan aneka nikmat yang melingkupi mereka seperti udara segar, ketenangan jiwa, dan lain-lain diungkapkan dengan lafaz tersebut.

 Beberapa ayat yang di dalamnya lafaz tersebut:
"Mereka bertelekan pada bantal-bantal yang hijau dan permadani-permadani yang indah.” (Ar-Rahman:76) 
"Mereka memakai pakaian sutera halus yang hijau dan sutera tebal dan dipakaikan kepada mereka gelang terbuat dari perak, dan Tuhan memberikan kepada mereka minuman yang bersih.” (Al-Ihsan: 21)
“Dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah.” (Al-Kahfi: 31)
Seorang ahli jiwa (psikolog) pernah berkata “Sesungguhnya warna memberikan pengaruh yang sangat besar pada kondisi kejiwaan seseorang”. Dalam beberapa rangkaian eksperementasi yang beragam, dan dijelaskan bahwa warna memberikan pengaruh pada dinamika perubahan kondisi kejiwaan, kerajinan, kemalasan, kehangatan, dingin, senang, gelisah dan lain-lain. Lebih dari itu, warna memberi pengaruh terhadap kehidupan ini. Karena besarnya pengaruh warna terhadap kondisi kejiwaan manusia, maka tidak heran jika pihak pengelola rumah sakit menjadikannya sebagai pertimbangan utama dalam menentukan warna tembok yang dipercaya dapat mendukung dan membantu proses kesembuhan seorang pasien. Demikian pula pakaian yang mempunyai warna yang sesuai dengan situasi.
Dalam sebuah percobaan dan pengamatan bahwa warna kuning (asfar), membangkitkan semangat dalam organ syaraf manusia, warna ungu (arjuwani) mempengaruhi konsistensi/keputusan, dan warna biru (azraq) menimbulkan perasaan tenang. Sebaliknya warna merah (ahmar) memberikan pengaruh kehangatan (panas). Bahkan para ahli sampai pada sebuah kesimpulan bahwa yang melahirkan perasaan gembira dalam jiwa dan membangkitkan semangat hidup adalah warna hijau (al-ahdhar). Karenanya, warna hijau dipilih menjadi warna yang utama dalam kamar bedah serta warna pakaian para ahli dokter ahli bedah dan perawat-perawatnya.
Satu hal yang penting untuk memperkuat tesis ini adalah perubahan warna yang terjadi pada jembatan “Black Flayer” di London – Inggris, yang sering diidentifikasikan sebagai jembatan maut karena banyaknya kasus bunuh diri yang terjadi pada jembatan tersebut. Alhasil, pergantan warna dari itam pekat (agbar al-katim) menjadi warna hijau yang indah, disinyalir menjadi salah satu penyebab turunnya jumlah kasus bunuh diri di jembatan itu secara signifikan.

Warna hijau juga memelihara kesehatan mata, karena jarak pandang pada warna ini lebih kecil daripada jarak pandangterhadap warna yang lain. Wallahu a’alam.

Sumber : Buku "Fenomena Temuan Medis (dalam kajian Al-Qur'an). Dr. Abdul hamid Dayyab & Dr. Ahmad Qarqauz

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts