Konon, ada
seorang anak yang memperoleh sebuah baju baru dari ayahnya.baju yang sangat
mahal,berwarna putih bersih,dan sangat indah.baju tersebut dibelikan untuk di
kenakan disebuah pesta yang akan diadakan esok harinya.dengan sangat gembira ,
anak itu segera mengenakan baju tersebut lalu pergi untuk menunjukkan baju
barunya kepada teman-teman nya.Dengan bangga,iya memamerkan baju tersebut.Ia
lalu pergi bermain bersama dengan teman-temannya.Ia lupa bahwa ia masih
mengenakan baju baru pemberian ayahnya.
Setelah
puas bermain, ia baru sadar bahwa baju yang di kenakanya sangat kotor. Ia
dengan segera pulang dan mencuci baju tersebut. Dikeringkan dengan cepat
sebelum Ayahnya tahu. Akan tetapi,setelah baju kering,ia mendapti ada sobekan
kecil pada baju itu. Anak itu lalu mengambil sebuah jarum dan benang putih
untuk menjahit sobekan tersebut. Beberapa kali tangannya tertusuk jarum.Tetapi
pada akhirnya, ia berhasil menjahit sobekan itu walau tidak rapi.
Ayahnya
tahu dan diam-diam mengintip apa yang dikerjakan anaknya. Setelah anak itu
selesai menjahit, ayahnya menghampirinya dan berkata,’’Anakku tanganmu tidak
apa-apa? Mari kemari ayah obati. Mengenai baju, ayah akan belikan yang baru
besok pagi.’’
Anak
itu segera memeluk ayahnya dan menangis. Ia menyesal tidak mau mengakui
kesalahannya, dan ia sekarang tahu bahwa ayahnya sangat mengasihi.
Begitu
pula dengan kita. Kita sering lupa akan ‘’Baju Kehidupan’’yang sangat indah
yang Tuhan berikan kepada kita. Kita sering menyia-nyiakannya. Setelah kita
terjerembab dalam sebuah masalah yang besar, baru kita menyadari bahwa kita
salah. Tuhan tahu semua perkara. Ia tidak pernah membiarkan kita terluka. Dia
pun sedih melihat beban hidup kita, Akan tetapi, Dia ingin agar kita dapat
belajar menghargai anugerah-Nya, dan Dia ingin kita tahu bahwa Dia sangat mengasihi kita, tak peduli
kesalahan apa yang telah kita lakukan.