Keharmonisan hubungan produser dan
sutradara sangat menentukan keberhasilan dalam pembuatan film. Namun, karakter
seseorang sutradara biasanya ingin berkreasi sebebas mungkin. Di sisi lain,
seorang produser biasanya dicekoki dengan pikiran untuk terus menghemat
pengeluaran. Tidak mengherankan ketika ada banyak sutradara dan produser yang
kemudian tidak bisa bekerjasama dengan baik.
Pada usia 26 tahun, Steven Spielberg
diberi kontrak pertama untuk menyutradarai Jaws. Film pertamanya ini
diproduksi oleh Universal. Pihak produser mengeluhkan film ini, ia
menggambarkannya sebagai film tersulit pembuatannya di dunia. Saking beratnya
tekanan yang dirasakan Steven Spielberg, teman-temannya menggambarkan ia
bertambah tua 10 tahun setelah syuting 159 hari.
Namun Steven Spielberg masih
beruntung, ada sebuah film yang “memakan korban” seorang sutradara. Sang produser
menunjuk sutradara muda yang belum berpengalaman. Imajinasi sang sutradara
tampaknya tidak sesuai dengan besarnya biaya yang tersedia digelontorkan pihak
produser.
Ketika sedang syuting untuk salah
satu adegan film, tiba-tiba telepon berbunyi dan ternyata itu sebuah pemberitahuan
bahwa sang sutradara dipecat saat itu juga. Berkat keberhasilan Steven
Spielberg sebagai sutradara di berbagai film, termasuk Jaws, Steven
Spielberg berhasil mengubah nasib menjadi produser.
Lalu, bagaimanakah karakternya
setelah beralih profesi menjadi produser? Sutradara Bob Zemeckis menggambarkan Steven
Spielberg sebagai produser terbaik di dunia. Bob diberi tugas sebagai sutradara
di film Back to the Future. Ia mengatakan bahwa Steven Spielberg
membangun suasana yang sangat nyaman ketika membuat sebuah film. “Kerjakan
saja, apa yang kau mau! Ini filmmu! Tapi kalau kau membutuhkanku, aku ada di sini,”
ujar Steven Spielberg sang produser.
Steven Spielberg sudah pernah
merasakan posisi sutradara sehingga ketika ia menjadi produser, ia mampu
bersikap lebih baik dibandingkan produser lain. Berkat sosok sepertinya, kita
berkesempatan untuk menyaksikan film-film terbaik di dunia saat ini.
Kerjasama bisa diartikan kekompakkan
dan persatuan. Satu lidi akan lebih lemah dibandingkan jika satu lidi tersebut
dikumpulkan menjadi banyak. Itu adalah makna persatuan. Akan tetapi dalam
kerjasama, memang lidi yang satu akan menjadi lemah dan tidak bisa berdiri
sendiri. Tapi, beberapa lidi yang digabung sudah cukup akan membuatnya semakin kuat,
asalkan dia mampu bekerja sama. Artinya, lidi tersebut tidak saling terpisah
dan tidak bekerja sendiri-sendiri.
Harus ada sinkronisasi di antaranya
walau hanya lima lidi yang bersatu dan saling kerjasama, sudah barang pasti
akan menghasilkan hasil yang baik dibandingkan hanya satu lidi saja. Tapi,
berapa pun lidi yang dikumpulkan, jika tidak diikat dalam satu tali, maka itu
tidak berguna. Benar yang dikatakan oleh Vista M. Kelly, “Butiran-butiran salju
merupakan salah satu benda alam yang lembut, tetapi lihat yang diakibatkannya
bila mereka saling melekat”. Melekat di sini berarti kerjasama sehingga salju
yang saling melekat akan kuat dibandingkan berdiri sendiri”.
0 komentar:
Posting Komentar